Senin, 11 November 2013

MY DREAM IS MY INSPIRATION

Bagi banyak orang mimpi adalah aktivitas bawah sadar saat tidur yang melibatkan penglihatan , pendengaran , emosi , rasa , dan perasaan . Begitu juga pada Cecil tapi satu hal yang begitu istimewa yaitu mimpi yang menginspirasinya untuk lebih merasakan indahnya kehidupan . 27 AGUSTUS 2000 23.00 “apa gunanya aku hidup ? Ini hanya menambah beban penderitaanku saja . Toh tidak ada orang yang pantas untuk ku sayangi dan sama sekali tidak ada orang yang sayang padaku . Siapa yang melahirkanku ? Aku pun tidak tahu dan tidak ingin tahu . Orang-orang hanya memanfaatkan ku saja . Dunia ini neraka bagiku . Labih baik aku mati !” rintih Cecil sebelum dia tertidur lelap . *** “Aku ada dimana ? Apa aku sudah mati ? Kenapa dunia tetap sama ? Tapi , kemana semua orang ? Ah sudahlah aku tidak peduli . Apa gunanya ada mereka disini ?” Cecil bertanya-tanya . Cecil meloncat dari jendela rumah dusun lantai 49 dimana tempatnya berteduh semenjak panti ashuan mereka di gusur . Sejak itu cecil tak ingat apa-apa lagi , ia hanya ingat bahwa tadinya ia mencoba bunuh diri . Seperti orang linglung Cecil berjalan melihat sekeliling nya yang tampak serupa namun berbeda ? Namun dia merasa lebih baik begini . Sendiri . Dia berjalan terus tanpa arah dan terhenti saat disebuah kota kecil , sangat kecil namun sangat damai dan tentram . Di kota itu rumah-rumah sangat sederhana , beratap namun tak bertembok yang memisahkan rumah satu dengan lainnya hanyalah seutas pita merah polos . Cecil menatapi kota itu dari atas bukit yang tidak terlalu tinggi sampai seorang anak menghapirinya . Nih anak kenapa kok heran banget liat aku ? Ternyata ada mahkluk yang lebih aneh dari aku *batin Cecil . Anak itu menarik paksa tangan Cecil berlari menuju kota mungil yang sedari tadi dipandangi Cecil . “ Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu ! “ teriak anak polos itu . Ada apa Vika ? Oh nama anak itu Vika ? *katanya dalam hati . lihat bu apa yang Vika bawa ? Vika gak tahu ini mahkluk apa ? Tapi Vika mau dia jadi peliharaan Vika . “ aduh nak . Nanti dia tidur dimana ? Masa dikamar ? Nanti kalau poop gimana ? “ jawab ibu anak itu dengan tampang tak berdosa . “ gak apa-apa bu nanti Vika latih “ bujuk Vika . “ emm , maaf . Sebenarnya saya ada dimana ? Dan satu lagi Cecil manusia juga kok bukan hewan peliharaan “ jelas Cecil sambil memandangi tubuhnya sendiri . “ sini nak . Kamu dapat dia dari mana ? Ibu takut dia memangsa kamu “ bisik ibu Vika ketinga Vika yang kedengarannya bukan bisikan tapi jeritan . “ sudah tenang saja bu “ Vika meyakinkan ibu Vika . “ oh nama kamu Cecil ? Kamu bisa ngomong ? Apa , tadi kamu bilang kamu manusia ? Kok aneh ? Yaudah kita main yuk “ cerocos Vika lancar . *** Vika seorang gadis yang polos , murah hati , serta memiliki rasa penasaran yang tinggi dia juga sayang sekali pada Cecil , seperi pawang ular dengan ularnya . Dia tidak takut meski Cecil kelihatan begitu berbahaya dimata ibunya . Sebenarnya ibu Cecil tahu kalau Cecil adalah manusia tapi dia takut kalau Cecil datang dari dunia yang jahat atau dari suku kanibal untuk menculik anak dari dunia mereka yang akan dijadikan sebagai tumbal kepada dewa api . Jadi , ibu Vika selalu berusaha membuat Vika benci dan menjauhi Cecil . Hingga suatu hari ........... “ Cecil !!!! Apa yang kamu lakukan dengan kamar Vika ? Apa kamu menggunakan jurus jahatmu untuk menghancurkan kamar Vika ? Tapi sayang rencana mu sudah terbongkar “ Teriak ibu Vika . “ ada apa sih bu ? Kok jerit-jerit begitu ? “ seru Vika dari taman belakang . “ Ini Vik , Cecil itu sebenarnya perusak . Lihat kamar kamu berantakan “ jawab ibu Cecil . “ aduh bu , itu aja kok sampe teriak-teriak ? Kan bisa Vika beresin . Vika hanya bisa tertunduk menangis ringan , merenungi nasib . “ huh . Inilah nasibku , didunia mana pun aku berada tetap saja aku mahkluk yang terbuang “ ratap Cecil dalam hati . Cecil tak menyadari bahwa ada seorang sahabat yang menyayanginya yaitu Vika . Ya , Vika selalu menyebut Cecil sebagai sahabatnya . *** Cecil bosan selalu dihadapkan oleh kebencian , dia memutuskan untuk pergi . Cecil pergi tanpa barang-barang atau bekal sedikit pun kare ia memang tak memilikinya sejak awal . “ Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu !! Mana Cecil ? Ibu apakan dia ? “ tangis Vika . “ mana ibu tahu “ seru ibu Vika cuek . “ ini pasti karena ibu , kenapa sih ibu begitu membencinya ? Dia tidak pernah berbuat jahat padaku , pada ibu , pada kita . Ibu bukan saja menyakiti perasaannya , tapi perasaan ku juga . Ibu jahat “ rintih Vika sambil berlari sekencang angin untuk berusaha mengejar jejak Cecil . “ Mau kemana kamu Vik ? Ibu tidak bermaksud begitu . Bukan karena ibu jahat tapi karena ibu sayang padamu Vik “ seru ibu Vika khawatir namun sia-sia karena Vika sudah berlari jauh . Ibu Vika mencoba mengejar namun apalah daya dia hanyalah seorang ibu yang tua dan memiliki penyakit demam naik turun belakangan ini . Tiga hari ibu Vika menunggu dengan penyesalan yang sangat mendalam menimbulkan rasa perih di lubuk hati . Ibu Vika bukan hanya kehilangan sosok anak namun kehilangan sosok manusia lain yang baru disadari ternyata seorang gadis yang memang tak pernah menimbulkan kerusuhan . Ibu Vika tidak lagi ada dirumah kecilnya , sekarang dia sedang dirawat dirumah kepala suku yang kebetulan istrinya adalah perawat di kota mungil itu . *** “ Tolong !!!!!! “ jerit Cecil ketakutan . “ seperti suara minta tolong dan sepertinya aku mengenal suara itu . Cecil ?? . Cecil !!!!!!!!!!!!!! Kamu dimana ? “ Vika begitu mengenali suara Cecil dan mulai mencarinya . “Tolong !!!!!!!! Tolong !!!!!!! Siapapun yang ada disana tolong !!!! Cecil janji kalau Cecil masih diberi kesempatan hidup , Cecil akan menjalani hidup dengan ikhlas dan bersyukur “ Ungkap Cecil spontan , entah darimana kata-kata itu dia dapatkan . Vika menelusuri jalan-jalan rimba di hutan itu . Duri-duri sudah hinggap di baju , kulit , dan rambutnya tapi dia tetap berjuang karena yang ada di pikirannya sekarang hanyalah Cecil dan keselamatan Cecil . “ Hei ! Lawan saja aku kalau perlu makan saja aku jangan dia , dia adalah gadis yang baik dan aku yakin dia akan meneruskan hidupnya dengan lebih baik lagi , mungkin dia juga yang akan meluruskan jalan kalian untuk bertobat ! “ bentak Vika geram . “ baiklah jika itu maumu nak . Kami akan memakan mu tapi kami begitu banyak , mana mungkin kenyang jika hanya memakan mu jadi dia juga akan kami makan . HAHAHAHA “ seru para suku kanibal . Vika pasrah pada dirinya tapi dia tidak rela jika Cecil juga harus dimakan . Dalam hati Vika berdoa agar dewa mendatangkan bantuan untuk menyelamatkan Cecil . Vika berada di depan meminta agar dia dimangsa duluan , dia berharap agar Cecil sempat terselamatkan . “ minumlah ini nak , agar rasa sakit tidak terasa saat kami memangsamu “ salah satu suku kanibal memberi sebotol ramuan penghilang rasa sakit sekaligus penyedap mangsa tanpa rasa berdosa . Vika meminumnya dan sekejap dia sudah tiada . “ ayo kita santap “ ajak salah satu dari mereka . Gregerrr !!!!!!!!!! Tiba-tiba entah darimana datangnya dan apa sebabnya , halilintar yang berwarna jingga dan bersuara menggelegar datang menyerang suku kanibal . “ Ayo lari !!!!!!!!!!! “ mereka lari tak karuan . Bukan hanya suku kanibal yang takut dan terkejut akan hal itu . Cecil yang tadinya pingsan pun terbangun . Namun dia tak peduli lagi pada suara keras dan suku kanibal itu . Dia hanya tertegun melihat Vika . Dia bingung kenapa ada Vika disini dan kenapa dia tak berdaya . Tapi dia merasa Vika lah yang menolongnya seperti yang dimimpikannya saat dia pingsan tadi . “ Vik ! Bangun Vik . Kok kamu gak bernapas Vik , denyut nadi kamu mana ? “ Cecil memeriksa napas dan nadi Vika . “ oh Tuhan , aku memang manusia yang sangat berdosa yang tidak pernah bersyukur tapi aku sangat sayang pada Vika , dia adalah sahabat ku yang tulus tolong jangan ambil dia dari aku . Aku rela menggantikan nyawaku padanya “ tangis Cecil sejadi-jadinya . Tiba-tiba muzijat datang dan ........ “ uhuk” batuk Vika . “ Vika . Kamu sadar ? Makasih ya Tuhan Kau begitu baik pada ku umatmu yang berdosa ini ” seru Cecil senang . “ ia Cecil . Vika sudah sadar . Vika dengar loh ungkapan Cecil barusan” Vika tersenyum manis pada Cecil . Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dengan perasaan , senang , lega dan bersyukur . “ ibuuuuuuuuuuuu ! Kami pulang ! “ jerit Vika seperti biasa . Cecil hanya bisa diam sejak lima langkah mendekati rumah Vika . “ ibu , ibu dimana ? Loh dimana semua orang ? ” vika bertanya-tanya dan merasa ada yang tak beres. Vika berlari mencari semua orang terutama ibunya serta Cecil yang mengekor dari belakang . Tiba-tiba kakinya terhenti saat sampai di kediaman kepala suku , dia melihat banyak orang berkumpul disana menangis tersedu-sedu . Dari celah-celah kecil diantara tubuh-tubuh yang berhimpit dia melihat ibunya berbaring ditengah sebagai pusat perhatian banyak orang . “ ibu , ibu kenapa ? Mengapa kalian memandanginya begitu ? Tangis Vika yang melihat ibunya lemah tak berdaya . “ ibu kamu sakit semenjak kamu pergi dari rumah ! “ jelas seorang warga dengan nada emosi . “ maaf Vik , karena aku ibu kamu jadi begini dan kamu disalahkan “ sesal Cecil . “ tidak Cil . Ini sudah takdir “ bantah Vika . “ Vik boleh gak aku periksa ibu kamu ? “ tawar Cecil . “ silahkan Cil “ Vika mempersilahkan . “ apa disini ada phon jambu biji ? Kamu tahu tempatnya ? Siapa yang tahu ? Tolong ambilkan buahnya tiga buah saja “ perintah Cecil yang melihat bintik-bintik merah di tubuh si ibu yang dia yakin adalah penyakit demam berdarah . “ ini buahnya nak “ salah seorang warga dengan segera mendapatkan buah itu yang kebetulan ada dipekarangan kepala desa itu sendiri . “ ibu , coba ibu makan pelan-pelan ya “ bujuk Cecil pada ibu Vika . “ makasih nak “ balas ibu Vika sebisanya dan dia merintihkan air mata dia menyesal telah berpikir jahat tentang anak ini . Setiap kunyahan menjadi tenaga bagi ibu Vika sampai ketiga buah itu habis tenaga ibu Vika pun sudah lumayan pulih . Para tetangga menopang si ibu ke rumah Vika dan yang lainnya memetik buah jambu sebanyak mungkin dan membawanya kerumah Vika juga . Selama seminggu ibu Vika memakan buah jambu secara teratur hingga tubuhnya pulih total . Dengan semangat si ibu pergi kerumah kepala suku dan mengabarkan pulihnya dan proses pemulihan tubuhnya . Mendengar itu kepala suku senang dan meminta izin untuk menjadikan Cecil sebagai perawat yang sebenar-benarnya . Ibu Vika pulang kerumah dan langsung memberitahukan pada Vika dan terutama pada Cecil . Dan ternyata Cecil setuju dia ingin memperbaiki hidupnya dengan cara membantu sesama . *** Banyak warga yang datang pada Cecil jika sedang sakit dan banyak bahkan semua warga tertolong . Cecil merasa bahagia bisa membantu sesama walaupun dia begitu lelah , sanking lelahnya dia tertidur . *** 28 AGUSTUS 2000 06.00 Suara kokok ayam membangunkan tidurnya . “hoammm pagi yang cerah , aku ingin segera membantu warga lagi nih “ ungkapnya masih dalam keadaan mata tertutup . Cecil membuka matanya dan dia kaget melihat sekitarnya . “ aku dimana ? Bukankah ini duniaku yang pertama ? Apa yang terjadi ? Mengapa aku dikembalikan kesini ? Pasti ini mimpi ! “ Cecil tak percaya dengan apa yang dilihatnya , dengan keras dia menampar pipinya . “ Aww . Sakit “ jeritnya pelan . “ kalau ini dunia nyata berarti kota mungil itu yang mimpi . Sial ! “ keluhnya . Namun seperti dia mendengar kata-kata yang tak asing baginya “Cecil janji kalau Cecil masih diberi kesempatan hidup , Cecil akan menjalani hidup dengan ikhlas dan bersyukur “ . Dia ingat bahwa itu janjinya di alam mimpi . Walaupun itu hanyalah mimpi tapi Cecil merasa bahwa Vika itu ada sebagai Karen seorang anak dari pemilik dusun tempat ia tinggal . Karen yang mengusahakan dan membujuk ibunya agar ibunya mau menerima Cecil yang tak punya uang tinggal gratis di dusun ini . Namun dikehidupan nyata ibu Karen masih membenci Cecil . * gubrak suara itu datang dari tangga dekat kamar Cecil . Cecil terkejut dan segera berlari ditangga itu , tanpa berpikir panjang dia segera menolong ibu Karen yang jatuh dari tangga . “ ibu tidak apa-apa ? Sini Cecil bantu “ tawar Cecil dengan tulus hati . “ iya nak , terimaksih ya “ jawab ibu Karen terharu . Mulai dari sejak itu Ibu Karen mengangkat Cecil menjadi anaknya dan membiayai dia sekolah keperawatan . Dan sekarang dia sudah menjadi perawat di salah satu rumah sakit swasta . “Mimpi ku inspirasiku untuk menjalani hidup dengan cara bersyukur , menyayangi , dan menolong siapa saja tanpa pamrih” prinsip Cecil dalam hidupnya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Biologi Perikanan Tentang Fekunditas dan Ukuran Ikan Pertama Kali Matang Gonad

Makalah   Biologi Perikanan FEKUNDITAS DAN UKURAN IKAN PERTAMA KALI MATANG GONAD Oleh : Monica Oktavia Simanjuntak 15030205...